Pentingnya UMKM Menyusun Rencana Bisnis
Salah satu kelemahan UMKM adalah
mengabaikan arti penting rencana bisnis. Rencana bisnis merupakan roadmap tentang
apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa, dan dimana bisnis yang akan dirintis
atau yang sudah berjalan. Sejatinya sebuah roadmap adalah guideline perjalanan
bagi pelaku UMKM agar mencapai tujuan bisnisnya. Selain itu, dokumen ini
biasanya diperlukan oleh investor, mitra kerja, dan pihak lembaga keuangan dan
atau perbankan manakala pelaku UMKM bermaksud mengajukan kredit modal usaha.
Sebuah rencana bisnis memiliki 3 (tiga)
bagian utama. Pertama adalah konsep bisnis, yang menjelaskan secara rinci
industri yang digeluti, struktur bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan dan
bagaimana rencana kalian untuk mensukseskan bisnis kalian. Kedua adalah
market/pasar, yang membahas dan menganalisa konsumen potensial: siapa dan
dimana mereka berada, apa yang menyebabkan mereka mau membeli, dan lain-lain.
Dalam bagian ini, kalian juga perlu menjelaskan persaingan yang akan dihadapi
dan bagaimana kalian memposisikan diri kalian untuk memenangkannya. Ketiga
yaitu Keuangan, mencakup perkiraan pendapatan dan arus kas, neraca serta rasio
keuangan lainnya, seperti hitungan balik modal.
Ketiga bagian tersebut dapat dibagi-bagi
lebih jauh lagi, menjadi 10 komponen kunci:
1. Ringkasan eksekutif.
Ringkasan eksekutif yang menjadi titik perhatian
perencanaan bisnis, ditulis setelah dokumen perencanaan bisnis selesai dibuat. Tujuannya adalah memberikan gambaran
perencanaan bisnis pengusul kepada ‘pembaca’ dalam hal ini pemberi pinjaman
modal atau mitra kerjasama. Seyogianya ringkasan eksekutif harus jelas, tepat
dan singkat (tidak lebih dari 2 halaman).
Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep usaha, rencana pelaksanaan,
dan perkiraan hasil usaha.
2. Gambaran usaha dan potensinya, berisi tentang:
a. Produk yang akan dibuat.
Memberikan penjelasan singkat mengenai ‘produk’
berupa barang atau jasa yang ditawarkan. Penjelasan sesederhana mungkin tetapi
cukup jelas bagi orang awam, karena mitra kerja mungkin tidak memahami produk
yang ditawarkan. Jelaskan pula keunggulan produk yang ditawarkan dibandingkan
dengan yang telah ada di pasaran.
b. Lingkungan pemasaran
Pada bagian ini dijelaskan kondisi pasar,
identifikasi siapa pemain utama di pasar tersebut, kepemimpinan, harga dan
biaya, atau kompetisi yang terjadi dalam rencana kegiatan /bisnis ini.
3. Rencana operasional, yang meliputi:
a.
Lokasi usaha
b. Proses pembelian dan penyimpanan bahan
baku beserta fasilitas pendukungnya
c. Proses produksi utama, fasilitas
pendukungnya dan rencana produksi dari waktu ke waktu
d. Proses distribusi dan penyimpanan produk jadi dan fasilitas pendukungnya
4. Rencana pemasaran, yang merupakan rencana untuk mengenalkan produk ke pasar dan teknik-teknik yang akan digunakan untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk, beserta fasilitas pendukungnya
5. Rencana organisasi,
yang berisi tentang pembagian tugas dalam melaksanakan usaha yang kemudian
dituangkan dalam sebuah struktur organisasi (beserta penjelasan mengenai
besarnya gaji dan tunjangan tambahan dari setiap orang di dalam organisasi)
6. Rencana keuangan, berisi tentang rencana untuk memperoleh dana investasi, rencana untuk pembiayaan proses produksi dan uraian mengenai penggunaan dari pemasukan hasil usaha (hendak diapakan uang yang diperoleh dari hasil penjualan produk)
7. Analisis investasi, yang merupakan perhitungan dari semua biaya-biaya yang timbul sebagai akibat usulan rencana usaha yang diuraikan pada bagian sebelumnya dan pemasukan yang diperkirakan untuk mengetahui apakah usaha ini layak untuk dijalankan atau tidak.
8. Analisa Resiko
Memberikan gambaran resiko yang mungkin terjadi
serta bagaimana cara penanggulangan resiko tersebut.
9. Rencana Tindakan
Menggambarkan secara sistematis kegiatan/usaha
yang harus dilakukan (termasuk jadwal kerja). Harus diperhitungkan
kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi, misalkan teknologi yang digunakan,
jumlah pegawai yang dibutuhkan, sumberdaya lain yang diperlukan (keuangan,
distribusi produk, promosi), dan ketersediaan bahan baku.
10. Dokumen Pendukung
Sebutkan dokumen-dokumen pendukung yang
dibutuhkan, misalnya referensi dan lampiran-lampiran
Panjang pendeknya sebuah rencana bisnis sangatlah tergantung fungsi perencanaan bisnis itu sendiri. Biasanya rencana bisnis setebal 15-20 halaman. Namun jika Anda mengajukan sebuah bisnis baru, maka Anda akan memerlukan penjelasan lebih untuk menyampaikannya, bahkan mungkin sampai 100 halaman lebih.
Demikian pula jika Anda membutuhkan jutaan
rupiah sebagai modal untuk memulai suatu usaha yang beresiko, maka Anda perlu
menyediakan banyak penjelasan/ informasi untuk meyakinkan. Namun jika Anda
hanya ingin menggunakan perencanaan tersebut untuk tujuan internal, untuk
mengatur bisnis Anda, maka sebuah versi singkat sudah cukup memadai.
Tidak kalah pentingnya dalam menyusun rencana bisnis adalah menghindari hal-hal berikut dalam menyusun rencana bisnis: 1) tujuan dan sasaran tidak realistis, 2) kegagalan untuk mengantisipasi masalah yang mungkin timbul, 3) tidak adanya komitmen dari para pelaku/pembuat keputusan, dan 4) tidak adanya ‘ceruk pasar’.
Demikian ulasan tentang pentingnya rencana bisnis bagi UMKM dari Pena Dosen.
Post a Comment for "Pentingnya UMKM Menyusun Rencana Bisnis"