Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ayo SMK Bisa Hebat!

Indonesia bermimpi besar menjadi negara berperekonomian maju pada tahun 2045. Pada tahun tersebut, negara gemah ripah loh jinawi ini diprediksi menjadi negara dengan perekonomian kelima terbesar di dunia. Ini artinya rata-rata pendapatan per kapita penduduk Indonesia saat itu diperkirakan mencapai angka USD 12.500. Suatu angka yang cukup signifikan mengingat hingga saat ini pendapatan per kapita masih berkisar USD 4.000. Pertanyaan mendasarnya adalah strategi apa yang harus disiapkan pemerintah untuk menggapai visi tersebut? 

SMK penerbangan Cakra Nusantara Bali
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Di tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan apa disebut bonus demografi. Arti sederhananya, komposisi penduduk saat itu didominasi penduduk berusia produktif. Kelompok inilah yang nantinya mampu menjadi penopang perekonomian. Tentu dengan catatan penduduk produktif tersebut haruslah berdaya saing unggul.
Kesadaran akan pentingnya sumberdaya manusia unggul, pemerintah fokus bagaimana meningkatkan kualitas Pendidikan kejuruan pada tingkat Pendidikan menengah dan Pendidikan vokasi di jenjang perguruan tinggi. Program ini menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). 

Tidak heran saat ini pemerintah melalui kementerian Pendidikan dan kebudayan, ristek yang dipimpin mas nadiem makarim mengembangkan program-program terobosan untuk memperkuat kualitas Pendidikan dan pelatihan vokasi. Pada jenjang pendidikan menengah kejuruan, dikembangkan program unggulan semisal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Unggulan (centre of excellent), SMK penggerak, SMK Teaching Factory, kelas industri yang kesemuannya itu diarahkan agar lulusan SMK berdayasaing unggul. Kata kuncinya adalah bagaimana mengawinkan SMK dengan industri. Kesemuanya dikemas dalam tagline SMK Bisa-Hebat. 

Satu SMK di tanah air yang selalu tanggap terhadap tuntutan dunia industri adalah SMK penerbangan di Bali dengan nama SMK penerbangan Cakra Nusantara. Sekolah kejuruan di Bali ini berdiri sejak tahun 2016 menyandang akreditasi “unggul”. Usia muda tidak menghalangi SMK ini mencapai torehan prestasi membanggakan, diantaranya meraih MURI dan berbagai Award tingkat Nasional, Ber ISO 45001:2018 ISO 9001:2015, ISO 14001:2004, dandalam proses ISO 15489 dan ISO 26000 sebagai bentuk akuntabilitas publik. 

Keberadaan SMK ini menjawab persoalan kebutuhan sumberdaya manusia bidang transportasi udara yang mendesak saat ini dan dimasa mendatang. Fakta bahwa kondisi geografis Indonesia memiliki 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, menuntut infrastruktur transportasi baik laut, darat dan udara yang mumpuni. Tanpa infrastruktur memadai, maka visi menjadi negara berperekonomian terbesar kelima dunia tidak akan terwujud.

Sebut saja untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur transportasi udara, pemerintah telah berupaya memperbanyak jumlah bandara, membuka penerbangan perintis, menerapkan kebijakan open sky, dan kemudahan lainnya dalam memperlancar lalu lintas udara baik penumpang maupun barang. Lengkapnya infrastruktur tersebut tentu harus diimbangi kesiapan penyediaan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi sebagai operator layanan kedirgantaraan. 

Dengan visi menjadi SMK pelopor pendidikan penerbangan formal di Bali, SMK penerbangan cakra nusantara siap memasok kebutuhan sumberdaya manusia layanan kebandaraan dan penerbangan, semisal staf ground handling, teknisi airflame & power plant, teknisi electrical avionics, dan teknisi transmisi dan telekomunikasi.

Dengan fasilitas pembelajaran yang sangat lengkap dan modern disertai kemitraan dunia usaha dan industri yang sangat erat, tidak menutup kemungkinan mendidik tenaga professional dimasa mendatang, SMK ini membuka program-program sesuai kebutuhan dunia industri penerbangan seiring tuntutan revolusi industri 4.0.

Sudah saatnya pembangunan pendidikan SMK di Indonesia harus diorientasikan untuk adaptif terhadap dinamika global dan nasional sekarang ini, selaras terhadap kebutuhan dunia kerja melalui perbaikan kurikulum dan integratif dengan keterlibatan multistakeholder. SMK pasti bisa dan hebat!